14 June 2007

Judul Kisahku

aku adalah seorang pria berumur 32 tahun. saat ini belum menikah juga....
inilah kisahku...
sejak SMA gue ga pernah pacaran sampai gue kuliah, dengan alasan selain takut menyatakan cinta masih senang jalan rame-rame ama temen-temen gue.
tapi orang-orang selalu memanas-manasin gue untuk pacaran. akhirnya pada suatu hari gue dan temen2x gue bikin acara buka puasa bersama.
pada saat itu gue mengajak seorang temen gue sebut aja namanya "Y", kita sudah lama sekali ga ketemu dan ketemu lagi karena kita sama-sama kuliah lagi melanjutkan sekolah di jenjang S1 dulu kami sama-sama masih D3.
nah dari pertemuan pada saat buka puasa itulah cerita dimulai. kami sering telepon-telponan dan akhirnya karena iseng banyak temen memanas-manasin gue untuk pacaran akhirnya gue bilang ama si Y ini yuk kita nonton yuk dia bilang OK aja karena kebetulan dia baru saja putus dari pacarnya.
karena iseng gue pun bilang tapi pake cium-cium yach. gue mengajukan ide itu sambil tertawa aja (niat bercanda siapa tau mau). ehhhh dia bilang ok siapa takut.
akhirnya kami pun nonton di sebuah bioskop di jakarta. kebetulan tempatnya sepi. setelah film berjalan sekitar 15 menit dia menanyakan ke gue jadi ga ciumannya.... karena gue ga pernah pacaran dan ga pernah ciuman gue jadi tertawa dan bilang gue becanda aja. lalu dia bilang ga apa2x lagi cium aja. hahhhhhh, gue pun mau banget dunk. tapi gue jadi grogi dan bilang gue ga pernah ciuman ga ngerti caranya. lalu dia pun mengajari gue dengan cara mengambil permen dan mengulumnya lalu bialng ke gue coba ambil permen di mulut gue. lalu gue pun dengan agak malu-malu tapi mau mencobanya. itulah ciuman pertama gue. hal itu terjadi ketika gue berumur 25 tahun.
lalu hubungan kami pun pberlanjut, seperti orng pacaran karena entah kenapa selalu kita sepakat kalau kita itu ga pacaran tapi hanya teman tapi mesra.
setiap minggu kami ketemu tepatnya sih seminggu bisa beberapa kali. gue main kekost-kost annya.
kalo di tempat kost dia sering ga pake BH. kami melakukan aktivitas kami dikamarnya yaitu berciuman.... wah kalo ketemu kami ciuman terus.
lalu suatu saat dia bilang mau pegang toket gue.... hmmmmmm gue langsung tertarik. oke... gue pun pegang toket dia.... lalu akhirnya aktivitas kami adalah ciuman dan pgang toket... hal ini terus kami lakukan setiap kami ketemu pasti ciuman dan pegang toket.
lalu aktivitas meningkat dia mengatakan mau pegang meqi gue ga? hahhhhhhh tentu saja mau... akhirnya ge pun pegang meqi dia.... tapi hal ini tidak kami lakukan terus hanya sekali saja saat itu
lalu pada suatu saat gue beriuman dengan dia dengan cara yang hot dan gue pegang-pegang paha dan sekitar pangkal paha.... akibatnya dia bilang "gue boleh liat barang pegang barang lo ga?" gue bilang yang bener entar lo ketagihan loh.... dia pun cuek dan mulai membuka celana gue. ya udah... gue cuek aja... lalu dia melakukan oral sex ke gue. dan ini juga adalah hal yang pertama kali buat gue.....
kami lakukan ini beberapa kali.....
lalu pada suatu sat ketika dia melakukan oral dia melepaskan seluruh pakaiannya. dia bilang ga apa2x kan... gue bilang its ok... lalu dia gue peluk aja dari belakang.... gue tidak berniat melakukan intercourse saat itu karena gue menghargai dia sebagai seorang wanita. lalu dia bilang udh ah gue pake baju. gue bilang bugil juga ga apa2x kok. lalu dia bilang kalo ga diapa-apain sih ngapain.
lalu dia melakukan oral sex ke gue... lalu dia mengambil posisi doggy dan bilang masukin donk.... gue bilang entar gimana lo entar ga perawan lagi.... dia dengan cepat berkata tenang aja gue udah sering kok... lalu itu pun terjadi.... hanya "3 x gerakan gue sudah keluar" itu pertama kalinya gue melakukan intercourse... lalu gue pulang ke rumah waktu itu waktu menunjukkan pukul 3 pagi....
dlam perjalanan gue terus terang agak menyesal dengn semua yang gue lakukan tadi.... dan hal itu membuat gue ga enak... tapi ya sudahlah.... hal itu sudah terjadi...
segini dulu ya.... besok diterusin lagi...
karena ceritanya masih panjang kisah selama 7 tahun... ;(

1 comment:

KETRIN GEOSCARTZ said...

ASMARA

Dunia remaja adalah dunia yang sangat indah, penuh dengan warna kehidupan yang sarat makna, apalagi bila hati telah dihinggapi rasa cinta maka hampir semua kegiatan yang dilakukan akan dipengaruhinya.
Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa dunia remaja di tanah air sudah tidak lagi sama dengan dunia remaja pada zaman dulu yang menilai suatu hubungan di kalangan remaja itu adalah tabu. Ini adalah ancaman bagi generasi muda bangsa ini, oleh karena itu dalam bulan suci ramadhan ini ada baiknya kita jadikan sebagai suatu momen untuk memberikan peringatan kepada generasi muda melalui jalan dakwah.
Berbagai problematika remaja dalam hal cinta dapat menjadi penghambat dalam mencapai cita-cita, dan efeknya lebih dirasakan pada wanita. Wanita selalu menjadi korban, sebab selalu mendapat gangguan dari laki-laki, entah itu bujangan, duda, bahkan lelaki yang sudah berkeluarga.
Baiklah saya cerita pengalaman unik yang baru-baru ini saya alami.
Hari pertama ramadhan saya berangkat taraweh di mesjid Istiqlal, setelah kendaraan saya parkir tiba-tiba saya bertemu dengan sahabat lama ketika masa sma dulu di kampung, oh iya, saya dari Sumatra dan kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. lanjut cerita, sebagaimana lazimnya bila bertemu sahabat lama apalagi teman di masa-masa sma, kami saling berbagi cerita, saling tanya aktivitas sampai alamat dan nomor hp. setelah itu kami memasuki mesjid.
Sampai di kost saya cerita pada teman-teman tentang pertemuan saya dengan teman masa sma itu, kebetulan kami di kost adalah sama-sama dari satu daerah. Salah seorang teman kost tahu kalau teman yang kutemui di Istoqlal itu sudah berkeluarga, sontak aku kaget mendengarnya, perasaanku sedikit kacau tapi tetap bersikap biasa di depan teman-teman.
Siang itu pikiranku berkecamuk dan perasaan aneh membuatku gelisah, aku mencoba ngaji tapi masih saja gelisah, aku baca buku tetap saja gelisah, aku mencoba tidur tetap saja gelisah………. Akhirnya aku putuskan untuk mencari tahu apa yang membuatku begini. Di kamar aku duduk sendiri meresapi perasaanku dan terbayang pertemuan kemarin, kutelusuri getar-getar ini dan akhirnya kudapati rasa suka yang bersembunyi, aku mulai ragu……? Apa yang telah terjadi pada hatiku……?
Aku yang menghanyutkan jiwaku dalam lamunan tiba-tiba tersentak kaget, hp ku berdering keras, tapi jantungku lebih keras lagi berdetak setelah kulihat nama yang tertulis di layar hp, Hutabarak……….
Telepon kuangkat, dari seberang sana terdengar suara yang sudah kukenal. Setelah berbasa basi Ia mengajakku taraweh bersama malam nanti, sebenarnya aku ragu tapi entah mengapa bibirku berkata ia.
Sore itu Dia benar-benar datang ke tempatku, menjelang berbuka kami keluar berbuka puasa di warung kecil yang tidak jauh dari tempat kost, seperti saat pertemuan pertama kami saling bercerita, entah mengapa aku merasa senang. Setelah berbuka saya bermaksud kembali ke kost untuk mengambil pakaian shalat, tapi Dia ngajak dulu keliling, anehnya aku gak menolak. Kami keliling menyusuri jalan-jalan ibu kota, qalam ilahi bergema aku teringat taraweh, lalu aku minta pulang.
Sampai di kost Dia menunggu di ruang tamu, sedang aku ke kamar untuk ngambil pakaian shalat lalu kembali ke ruang tamu, aku siap untuk berangkat tapi Dia masih duduk santai. Aku bilang kita berangkat sekarang nanti terlambat, tapi Dia bilang sebentar dulu. Akupun duduk di kursi, kami berhadapan, aku berusaha mengatur nafas, gak tahu kenapa aku merasa aneh. Dia menatapku, dan aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Dia mulai bercerita, dan terus bercerita, aku hanya jadi pendengar hingga akhirnya jantungku seakan loncat sampai di tenggorokan saat Dia katakan kalau Dia suka padaku dan mengharapkan aku jadi kekasihnya. Aku tidak tahu harus berkapa apa, aku hanya tertunduk, kurasakan tubuhku bergetar seiring jantungku yang berdegup kencang. Sejenak kami terdiam, lalu Dia kembali meminta keputusan…… Kukuatkan hati, pelan aku berkata.….. beri aku waktu. Tidak lama kemudian Dia pamit pulang dan akupun berlari masuk kamar.
Hari-hari berlalu, aku diselimuti kegelisahan, jujur….. dalam hatiku ada rasa suka tapi menurut temanku Dia sudah berkeluarga, ini yang tidak bisa aku terima. Aku benar-benar dalam dilema, sedangkan Dia selalu saja mendesak meminta aku menerima cintanya. Aku mau menolaknya namun disisi lain aku tidak mau menyakiti hatinya, sedangkan bila aku menerimanya jelas aku yang akan tersakiti.
Otakku terus berputar mencari solusi yang terbaik, dan yang terpikir saat itu adalah bagaimana kalau aku menerinya dengan berbagai syarat, ya aku harus memberinya syarat-syarat yang sulit sehingga Dia dapat menarik kembali cintanya. Malam itu aku menuliskan banyak sekali syarat-syarat, tiba-tiba muncul dipikiranku “gimana kalau Dia penuhi semua syarat-syarat ini” tidak.…. Aku harus membuat syarat yang bisa menjebak Dia agar aku bisa lepas darinya.
Aku terus menulis, membuat rumusan syarat-syarat hingga tak terasa imzak hampir berlalu, cepat-cepat aku zahur, setelah shalat subuh, aku mandi dan berpakaian siap-siap ke kampus, tiba-tiba Dia muncul di depan rumah dan menawarkan jasa untuk mengantarku ke kampus.
Dalam perjalanan aku lebih banyak diam, sementara dia terus mendesak meminta jawaban. Pelan kubuka tas, kutarik selembar kertas dan kusodorkan padanya sambil kukatakan “apakah kamu bisa memenuhi syarat-syarat ini?” spontan Dia tertawa “kayak anak kecil saja, masa pake syarat begini”, lembaran itu aku tarik “sudahlah kalau memang gak mau, makasih tumpangannya” pintu mobil aku buka dan siap turun. Dia menarik tanganku, terasa darahku berdesir “aku Cuma bercanda, coba aku lihat” sambil menarik kembali lembaran itu dari tanganku.
Lama Dia perhatikan syarat-syarat yang aku ajukan dan banyak pula pertanyaan yang Dia ajukan, semua kujawab dengan tenang sebab sudah kusiapkan dari awal. Akhirnya Dia menyatakan bersedia memenuhi semua syarat yang aku ajukan, sejenak aku yang merasa terjebak, tidak ada lagi kata yang dapat kuucapkan selain kata “iya” ketika Dia bertanya “Apakah Kamu bersedia menjadi Kekasihku?”
SYARAT-SYARAT CINTA

1. Hubungan dijalani tampa harus diketahui orang lain. ya Berlaku selamanya
2. Bersikap biasa dan wajar di lingkungan umum. ya Seperti tidak ada hubungan.
3. Saling percaya dan tidak saling menipu. ya Kecuali bercanda.
4. Saling memberi dukungan. ya Mutlak.
5. Saling Menyayangi. ya Harus.
6. Berjanji tidak akan menyakiti satu sama lain. ya Wajib.
7. Bersedia melepaskan kekasih sebelumnya dan tidak menambah lagi selama hub.
(catatan : secara perlahan dan berangsur-angsur) ya Sebelum Idul Fitri1428 H.
8. Segala sesuatu dikomunikasikan dan dibahas secara terbuka. ya Tidak boleh tidak !
9. Segala masalah yang dihadapi akan diselesaikan secara bersama. ya Harus selalu diingat dan dilaksanakan.
10. Bersedia melepaskan jika suatu waktu saya mendapatkan pendamping yang lebih baik dan bisa membahagiakan saya. ya Pendamping yang dimaksud adalah yang berstatus bujangan.
11. Tidak memaksakan kehendak. ya Dalam semua hal.
12. Apabila salah satu aturan dilanggar maka kesepakatan hari ini gugur seketika. ya



Keputusan menyatakan : Ya

Keputusan ini berlaku Sejak tgl 15 September 2008 dan akan ditambah dan diperbaiki jika dikemudian hari terdapat kekeliruan.

Jakarta, 24 September 2008
HORAS

Sore itu bersama teman-teman satu kost kami belanja untuk persiapan lebaran, tiba-tiba Dika yang juga teman sekampungku berteriak “ Huta…. Pa Kabar, kamu makin ganteng aja” aku kaget, Huta juga kaget, sebab saat itu Dia sedang bergandengan dengan seorang cewek yang lumayan cantik juga. Kami ngobrol sambil belanja, Dia juga perkenalkan kalau gadis itu adalah kekasihnya, tentunya dengan sikap yang malu-malu. Selesai belanja kamipun berpisah di tempat parkir, dan tak lupa kuselipkan syarat-syarat cinta itu di sela belanjaannya. Huta pun tersenyum kecut.
Dalam perjalanan pulang aku selalu merasa lucu, aku menang dapat mengalahkan rayuan Huta dengan taktik syarat cinta.
Sepanjang jalan kami bernyanyi hahahahahhahahahhaaaaaaa